a l t e r e g o s e n s i t i f




Aku tidak ingin kegiatan menulis itu menjadi sesuatu yang menjadi kewajiban. Yang pada akhirnya nanti akan mengotori molekul kebebasan yang ada dalam kegiatan menulis itu sendiri. Kebebasan itu tidak bisa dipaksakan, “ah pokoknya hari ini aku harus bebas ngapain aja!”, kata-kata harus mengapa digaris bawahi adalah karena dia merusak makna luhur dari sebuah kebebasan. Kecuali kamu bercita-cita menulis buku, mood nggak mood harus nulis. Dan menurutku ini bukan merupakan prolog yang bagus untuk sebuah tulisan. Hmm, karena sebuah tulisan itu tidak harus tersetruktur dengan baik, asalkan jelas tujuan dan intinya apa. Apa kalian jelas? Jealous? Ah nggak jelas!.


Well, ini adalah bulan terakhir di tahun ini, tahun 2011. Artzex total dua kali menyanyikan lagu Desember dari Efek Rumah Kaca pada saat perform bersama bandnya,  Alterego. Tapi Dibby sudah puluhan kali menyanyikannya, off stage, beberapa tahun lalu di depan speaker ponsel, sekitar 2 tahun lalu, dan di ujung sana, di sebuah kamar yang penuh boneka kelinci, satu kilometer dari tempat Dibby menyanyi, seorang perempuan juga sedang dengan hikmat mendengarkan mahasiswa kedokteran gigi itu bernyanyi, sambil sesekali mengikuti lirik yang dinyanyikan, meskipun suaranya fals. Ah, unyu-nya kisah percintaan itu. Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi di balik awan hitam.. Penggalan lirik yang membuat kita berpikir, apa itu ‘elegi’? Apa bedanya dengan ‘legi’?. Tanyakanlah pada crew-nya ERK!.

Tapi aku penasaran, lalu aku cari sendiri jawabannya. Legi itu adalah hari pasaran kedua, contoh : Kamis Legi, Jumat Legi atau Rabu Legi, dst. Bisa juga berarti manis dalam bahasa jawa, contoh : ‘mbak kok kopine ra legi?!’ artinya ‘mbak kok kopinya nggak manis?!’. Yang namanya kopi ya pahit, tapi kalau kata Dee Lestari, senikmat-nikmatnya kopi pasti ada pahitnya, seperti hidup ini. Ciee. Nah gimana ceritanya kalau kita tambahin huruf ‘e’ didepan kata legi?. Elegi. Elegi itu berarti sajak, bersajak, atau menyanyikan sesuatu yang pendek dan sedih. Hujan di bulan Desember. Nah kalau alergi?? Cari aja sendiri!.

Nggak tahu ya, kenapa angka sebelas jadi terasa spesial tahun ini. Apa karena saya lahir tanggal 11 di bulan sebelas juga?. Sebutkan 11 lagu favorit kalian tahun ini?. Aku dulu yes! Hmm.. catet!

  1.  Hujan Mata Pisau – Jenny
  2. Crystalline – Bjork
  3. Wonderwall – Oasis
  4. Never Wanted to Dance – Mindless Self Indulgence
  5. Mungkin – Alterego
  6. Arlandria – Foo Fighters
  7. Mars Penyembah Berhala – Melancholic Bitch
  8. Love Song – Sara Bareilles
  9. 3 Libras – A Perfect Circle
  10. Every Teardrop Is A Waterfall – Coldplay
  11. Reaksi Kimia – Slank
  12. Bilang Saja – Agnes Monica
  13. Lotus Flower – Radiohead
  14. Cinta.. Bersabarlah – Letto
  15. Future Primitive – The Vines 
  16. .   ..

Sek sek, katanya sebelas!?. Suka-suka guweh donk, orang guweh juga yang dengerin lagunyah!. Rasanya seperti lebih muda 5 tahun kalau menyusun list lagu yang kita senangi. Menulis kadang membawa kita kembali ke masa lalu, saat umur belum seperempat abad. 11 lagu di atas (pura-puranya memang 11) tidak semuanya rilis tahun 2011, hanya saja aku lihat play count di Winamp ataupun di iTunes laptop saya, kesebelasnya yang paling banyak dimainkan. Pertanyaannya adalah kapan ya bisa lihat Oasis atau Foo Fighters live bukan dari YouTube atau DVD?.

Tonton deh DVD-nya Mindless Self Indulgence, Our Pain Your Gain. Sebuah live perform enerjik dari band sinting dan ditonton oleh ribuan massanya yang nggak kalah sintingnya. Kontennya juga nyleneh, mereka nyelipin beberapa video kuisioner untuk para fans pre-acara, seperti ‘whats your favorite sex position?’ dll, ngopo jal tujuan e? Haha. Di akhir acara, Jimmy Urine sang vokalis malah ngasih announcement lewat papan kardus yang bertuliskan ‘Kisses $1’ yang diaraknya melintasi panggung, tentu saja para Faggot terutama yang cewek-cewek teriak histeris, alhasil mas Jimmy ini dengan dengan membabi buta menciumi semua fans-nya yang stand by di front row, sementara tangan kanannya penuh dengan lembaran dolar yang kucel, bibirnya penuh campuran air ludah fans-nya. Dan para Faggot baik cewek maupun cowok tetap bersabar mengantri untuk mendapatkan ciuman dari vokalis tidak senonoh ini. Ah, Ada-ada saja.

Oke sekarang beralih ke film. Hmm, list-mu ini menjadi gambaran kegiatanmu sepanjang tahun 2011. Ngapain? Nonton film? Tidur? Haha hihi? Pacaran? Sehari-hari?. Lets get started. Kali ini beneran 11 deh.

  1.  Heat
  2. Black Swan
  3. Due Date
  4. Limitless
  5. Duplex
  6. Meet Joe Black
  7.  Big Fish
  8. A Clock Work Orange
  9. Eternal Sunshine of the Spotless Mind
  10.  Edward Scissorhands
  11.  Megamind 

Saya nggak hafal tahun produksi film-film di atas. Tonton saja ya. Recommended semua. Nanti kabarin ya kalau sudah nonton. (yuk ngopo?) Hehe. Tapi aku memang nggak suka film horror, oke kita memang hanya harus takut pada Tuhan, tapi ah, gimana ya haha. Terakhir film horror yang saya tonton adalah Shutter, buatan Thailand dan berminggu-minggu saya masih kebayang-bayang bagaimana si Natre itu seperti masih duduk di atas pundak mantan kekasihnya bertahun-tahun lamanya. Kalau lewat Pogung, atau jalan-jalan sepi lainnya pasti yang keingat Natre, padahal saya nonton film itu pas dulu masih usia 17. Haha. See, tua itu bukan masalah umur, kelabuhi dengan olahraga! Bentuk fisik dan mental yang kuat, jadi usia 25 tetap disangka 15. Opooo lah!.

Kenapa orang selalu mengistilahkan ‘sebelas duabelas’ untuk dua hal yang hampir mirip satu sama lain, nggak sih aku baru dengar istilah itu sekitaran tahun ini, contoh : Artzex tu sebelas duabelas lah sama Bisma personil Smash. Haha. Aneh juga ya, dan pada pukul dua belas nanti malam, semua (baca : sebagian) orang akan berteriak kegirangan, bertepuk tangan melihat firework lokal dengan ledakan miskinnya yang memenuhi langit merah di angkasa. Terumpet tahun baru bersahut-sahutan, beberapa berciuman dipinggir pantai lalu berkata dengan hambar ‘mulai sekarang kita jadian yaa..’ #eaaa, beberapa akan ngomel-ngomel karena terjebak macet di jalan, beberapa kencing untuk pertama kalinya di tahun 2012. Semua orang keluar, semua plat nomor kendaraan terutama yang berplat depan ‘B’ masuk ke kota Jogja, hotel dan losmen penuh sesak, jalanan macet wawut wawutan. Tahun baru masalah baru. Aku tidak mengatakan aku tidak suka merayakan. Apa yang kita rayakan?. Mungkin lebih cenderung ke sugesti, dan seperti ada spirit baru di tahun yang baru juga. Lalu besok paginya jalanan akan lebih sepi dari pagi biasanya.

Resolusi?. Resolusi itu biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal atau bisa juga diartikan kebulatan, atau keputusan, dan atau pernyataan tertulis. Whatever. Apa sih yang ingin kamu capai di tahun 2012 besok? Apa yang kamu resolusikan di tahun 2011 kemarin sudah terpenuhi?. Mungkin beberapa akan mengatakan, tahun baru bukan arena pemenuhan resolusi atau bahkan wishes. Lantas apa?. Tapi memang ada tahun-tahun dimana kita merasa seperti dizolimi alam semesta, tapi ada tahun yang dimana kita merasa seperti dielu-elukan dan dianak emaskan. So, harapan tetap ada, doa apalagi, semoga kita tidak jenuh untuk berdoa. Tapi tanpa usaha nyata, semua sia-sia. Untuk mencapai sesuatu, masing-masing manusia seperti sudah dicetak garis nasibnya. Ada yang harus banting tulang kerja rodi pagi siang malam, tapi apa-apa yang diinginkannya belum juga kesampaian, tapi ada yang bekerja hanya waktu malam hari saja tapi lebih menghasilkan. Tuhanlah yang tahu isi hatimu. What kind of person you are, nobody knows.

Sekarang buku. Sebenarnya aku lebih suka baca koran. Oke, tapi saya ragu setahun ini mungkin nggak nyampe 11 buku yang saya baca. Dan sebagian besar itu buku pinjaman dari mantan saya pas SMA. Haha. Dari yang terakhir saya baca dulu ya, yang sudah selesai dibaca maksudnya.

  1. Bukunya Valiant Budi, 1001 dongeng ya? Duh lupa judulnya, pokoknya si penulis bela-belain ndaftar jadi TKI untuk nulis buku. Kalau kamu pengen tahu Arab Saudi yang ‘sebenarnya’ buku ini sangat direkomendasikan.
  2. The Catcher in the Rye. Ini novel tahun 50-an. By J.D. Salinger
  3. Ilmu Kedokteran Jiwa. Oleh W.F. Maramis
  4. Haunted. By Chuck Palahniuk. Lelaki ini yang nulis novel Fight Club juga. Udah nonton film-nya? loh.
  5. Abu Nawas & Telur Unta. Oleh Imam Musbikin.
  6. Kedokteran Gigi Klinis. Oleh drg. Abu Bakar. Teman sejawatnya Dibby.
  7. Calvin & Hobbes (Something Under the Bed is Drooling). By Bill Watterson
  8. Long Live My Family. Komik biografinya Endank Soekamti yang dibikin oleh mas Toni Trax.
  9.  ..

Nah loo! Nggak ada sampai 11!. Udahlah yang penting udah baca buku. So, aku tidak tahu lagi yang harus ditulis untuk menyambut tahun baru. Semoga semua sehat selalu, enteng rejeki dan jodoh yang pasti. Amin. Nggak fokus. Time for breakfast my friends!.

December 31. 2011

Categories:

3 Responses so far.

  1. sempet sempete moco maramis,,aku wae males hahahahha,,btw heppy new year yo,,,sebagai fans (tulisan) mu,,rodo ra relo nek dirimu mirip bhisma, 10 karo 20 lah..hahahahaha...btw mbok dibales nek dikomen ki :P

  2. wakakak. eh aku bingung mbales e na. eh iki kowe moco balesan komenku ra iki?
    kuwi sek ngomong mirip artzex mirip bisma ki, pasien umur 5 tahun neng amc haha

  3. pkey, kesimpulanku anak 5 tahun itu perlu diperiksa matanya, mungkin ada yang salah dengan visusnya hahahahaha

Leave a Reply