a l t e r e g o s e n s i t i f



Saya jadi ingat single Superman is Dead tahun 2003 lalu. Punk Hari Ini. Sebuah single yang fenomenal dan sukses meruntuhkan stagnansi industri musik Indonesia saat itu. SID adalah salah satu grup musik favorit saya. Dari Kuta Rock City sampai Angels and The Outsiders, saya mengikuti terus perkembangan rekamannya. Masa-masa High School menjadi saksi, betapa seringnya saya bersama band saya, Potato Family menyanyikan lagu-lagu SID saat perform. Semua orang menyukai SID. Tapi tidak sedikit pula yang iri dan berakhir membenci. Lalu bagaimana dengan Alterego?.


Alterego sekarang adalah Trio. Bukan four-piece seperti saat pembuahan. Sebenarnya konsep awal alterego adalah dengan dua gitar. Konsep?. Ya, kami mengobrolkan sesuatu yang disebut konsep, dan memang alterego cocoknya adalah berempat, dengan dua pemain gitar. Meskipun diatas kertas alterego bertiga, perform kami seringnya adalah berempat. Satu gitaris itu, kami merasa terdengar miskin dan kurang percaya diri. Kecuali jika vokalis + gitarisnya adalah Mathew Bellamy dari Muse.

“mas! Band mu yang sekarang tu namanya ALTEGRO bukan?”  Tanya seorang kawan lama. Antusias.

“bukan! ALTECO!” Jawabku. Ketus. 

Ironis. Alterego sudah satu setengah tahun lebih. Bahkan sudah merilis EP di Jogja. Tapi banyak yang masih salah tafsir.

Alterego itu, seperti yang sudah pernah dibahas di sekuel alterego sebelumnya. Sejatinya adalah penggabungan dua unsur kata,

ALTER dan EGO. 

Dan cara membacanya pun, 

ALTER (spasi) EGO, bukan

ALTE (spasi) REGO, dan juga bukan

ALTERE (spasi) GO, atau

AL (spasi) TREGO. Nanti saingan sama anak-anaknya Ahmad Dhani donk.

Apalagi VIAGRO. Ah, Viagra kali!

Untuk filosofinya, bisa dibaca di sekeul “Hello There Meet My Alterego!”. Atau bisa tanya langsung ke Mrs. Wikia.

alterego


Gitaris awal kami adalah Aiz Aziz. Jebolan Master V. Dia dengan permainan dan efek VG-88 nya bisa merubah nuansa lagu diatas panggung jauh berbeda dengan versi rekaman. Bisa lebih fresh dan ‘nggerus’. Tidak ada kata-kata kejelasan yang pasti, namun yang jelas dia sudah Non - Aktif. Suatu waktu, jika dia akan bermain gitar untuk alterego. Jelas kami menerimanya dengan senang hati. Sekarang dia sedang sibuk-sibuknya mempromosikan Studio Musik miliknya yang baru buka di kota Wonosobo. Citra Gazza Music Studio.

---


Pasca Non-Aktifnya Aziz, alterego dimasuki Fendy Perdana. Pertama kali saya terkesima dengan Fendy (Papa Leon) adalah waktu bandnya, Rochester memainkan Paint It Black. Lagunya Rolling Stone. Sound yang keluar dari gitarnya sangat vintage dan performanya juga cool. Bahkan, saya sampai menghampirinya dan menanyakan gitar macam apa yang dipakainya. Saya pikir, suntikannya akan memperkeren alterego. Selanjutnya, mantan personil Endank Soekamti, Bre dan additional gitar Sheila On 7 ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rehearsal dan gigs nya alterego. Mulai dari Likuid sampai JEC, kisaran Oktober – April tahun ini. Dan tidak menutup kemungkinan kami akan berduet dengan dia lagi di pentas selanjutnya.

---



Gitaris terakhir yang membantu alterego adalah Elang Nuraga. Pelajar Menengah Atas yang permainannya sangat Eross Candra. Band yang dinaunginya sekarang adalah Follow Me. Dengan hadirnya Elang, sound alterego waktu live jadi lebih Bluesy. Dia tahu bagaimana caranya membuat harmonisasi lagu terdengar menjadi lebih catchy. Girls will always cheers up for him!. Gigs pertamanya bersama alterego adalah beberapa hari yang lalu, saat alterego ikut kompetisi Wrangler. Alterego keluar sebagai kampiun nomor dua. 

---
Kami masih terus bereproduksi. ML dengan gitar dan HVS. Referensi yang semakin banyak itu malah semakin membingungkan. Saya kadang-kadang sampai benar-benar membenci internet. Projek full album (LP), yang rencananya tahun ini akan dirilis, masih dalam pengerjaan dan pengejaran. Alterego tetap berlatih minimal 1 minggu 1 x (kalau sempat dan ingat) agar lagu yang akan direkam nanti benar-benar sudah menyatu dengan ruh. Sah!.

Segelintir Egosentris yang selalu datang menyambangi panggung Alterego. Terima kasih karena telah menyalakan api semangat dan memaksa panggung menjadi lebih hot

Dalam beberapa bulan kedepan ini, alterego sedang mencoba membuat karya seni dalam bentuk lain. Sebagai penyempurna. Lebih visual. A music video. Kami sedang mengguratkan sejarah kami sendiri. Apa yang kami punya, itu yang kami berikan. Mohon doanya. Dan untuk kamu yang sudah punya sebagian dari ‘anak jiwa’ kami yang belum sempurna, tolong dijaga. Dirantai. Dipasung di kandang. Jangan dilepas, sampai kami, orang tua kandung dari ‘mereka’ benar-benar sudah melepasnya. Akan tiba harinya nanti, semoga tahun ini.

alteregosensitif. May. 24. 2012

Categories:

One Response so far.

  1. suatu saat pasti om2 semakin sakses :)

Leave a Reply